Monday, March 31, 2008

Belajar Ekonomi dari Tuhan

Beberapa bulan lalu, ada seorang MLMer yang presentasi di rumahku. Ada yang menarik, dari salah satu presentasinya. Yaitu ketika dia menjawab sendiri pertanyaannya, yaitu kenapa harga produknya sangat mahal. Dia bilang karena produknya memang berkualitas. Karena berkualitas, yang jelas harganya menjadi mahal.

At the least, dia meminjamkan buku. Judulnya lupa, tapi isinya merupakan biografi dari Matshusita (pendiri perusahaan elektronik terkemuka, Panasonic). Bukunya bagus. Banyak artikel-artikel yang bagus hingga distabilo oleh sang pemilik buku. Tapi ada satu kalimat yang bagus tidak distabilo. Yaitu cita-cita luhur Matshushita, yakni memproduksi sebanyak mungkin produk sehingga harga yang dijual kepada masyarakat bisa semurah mungkin. Ya, aku paham kenapa nggak ditabilo, karena bertentangan dengan prinsip mahalnya harga produk MLM perusahaannya.

Tapi pelajaran ini bukan dari Matshushita. Tapi dari Tuhan. Karena apa yang menjadi prinsip Matshushita dan Ford (yang menginspirasikan Matshushita dengan keinginan produksi massalnya) tapi adalah Tuhan.

Why with God? Karena Dia-lah yang pertamakali memproduksi sesuatu yang berkualitas dengan harga yang sangat murah bahkan gratis. Ya, Tuhan banyak memebrikan kita apa-apa yang berkualitas tapi gratis, dari udara yang kita hirup, air yang kita minum, makanan yang kita makan dan lain sebagainya. Tanpanya, kita tak bisa hidup, menunjukkan berkualitasnya apa yang diproduksi oleh Tuhan. Tapi kita seringkali tidak mau belajar dari Tuhan. Banyak produk buatan Tuhan sangat-sangat berkualitas tapi kita tidak perlu membayar. Bisa diterapkan pada kehidupan ekonomi manusia? Ah, ini hanya pelajaran dari Tuhan saja

Wednesday, March 26, 2008

Petani Cilik



Takjub. Foto yang ada di cover depan harian kompas pada hari ini (26 Maret 2008) menunjukkan seorang anak kecil yang sudah bisa melakukan pembajakan sawah. Umurnya sendiri baru 7 tahun, usia dimana seharusnya sang anak sudah mulai menginjak lantai sekolah dasar.

Ironi atau membanggakan? Di saat hidup sebagai petani di Indonesia saat ini bisa dibilang belum dapat untuk menghasilkan kehidupan yang layak juga jumlah petani atau orang yang memilih profesi sebagai petani di Indonesia semakin berkurang. Ah, semoga saja Widi (begitu nama sang petani cilik yang disebutkan oleh Kompas) bisa menjadi petani yang unggul.

Tuesday, March 18, 2008

Merenungi "Kebenaran"

"Kebenaran itu senantiasa satu", itu quote yang saya suka, dari salah satu tokoh kartun favorit saya, Detective Conan.

Memahami kebenaran, memang agak sulit. Mungkin dari zaman awal manusia sampai akhir dunia nanti, manusia terus mencari nilai kebenaran. Namun, sayangnya, masih ada orang-orang yang merelatifkan makna kebenaran.

Padahal kalau kita bilang 1+1=2 itu adalah kebenaran matematika, tidak mungkin 1+1=3 disebut sebagai kebenaran matematika. Meski mungkin bidang lain selain matematika menyebut 1+1=3 itu benar, itu lain lagi.

Menurut saya, benar apa yang dikatakan oleh Conan tersebut yang saya kutip di atas. "Kebenaran itu senantiasa satu". Orang-orang yang merelatifkan kebenaran itu sendiri sebenarnya lepas dari pernyataannya itu sendiri, karena dia membenarkan pernyataan itu. Padahal kalau mereka konsisiten, apa yang mereka ungkapakn itu, kalau menurur mereka, akan menjadi relatif kebenarannya.

Saturday, March 15, 2008

Netscape

Photobucket

End of Support? Oh tidak, berarti untuk masa-masa ke depan nggak bakalan ada versi lanjutan dari Netscape ini? Tahu nggak sih, AOL? Netscape is my favourite browser!

Dulu, waktu pertamakali kenal internet, saya paling suka pakai browser Netscape Navigator. Kalau sekarang di warnet-warnet umumnya menggunakan 2 browser yaitu IE dan Mozilla, dulu waktu awal 2000an, waktu pertama kali kenal internet, kebanyakan warnet masih menggunakan browser IE dan Netcape Navigator 4.7. Kalau browsing, saya sendiri lebih suka menggunakan Navigator, dibandingkan IE. Mungkin sama dengan sekarang, dimana orang-orang banyak yang lebih memilih Mozilla ketimbang IE.



Netscape 4.7 dan sekarang saya pakai Netscape 9.0 bersanding dengan Mozilla 2.0, rasanya lebih baik ketimbang duet Mozilla-Opera, apalagi Mozilla-IE, meskipun saya belum mencoba IE 7.
But, sekarang Netscape mengumumkan mungkin 9.0 adalah akhirnya era Navigator. Terima kasih, Netscape, sudah banyak manfaat internet yang saya dapatkan bersamamu. Untuk sekarang, izinkanlah saya tetap menggunakan Netscape.

Thursday, March 13, 2008

Terima Kasih, Orang-orang Baik!

Di sekelilingku banyak orang baik. Sungguh, aku disadarkan oleh hal itu karena seringkali mendapatkan kebaikan dari mereka.

Seperti saat itu, ketika menayakan tentang suatu hal, seseorang yang baik itu, malah menawarkan bantuannya, dengan ikhlas, sungguh, aku sangat-sangat berterima kasih karenanya. Meskipun tanpa diminta, dia mau membantu dan bantuannya itu sangat membantu diriku. Itu hanya satu contoh saja. Bnayak sebelumnya, bantuan yang didapatkan olehku.

Sayang, acapkali banyak orang yang hanya mengingkan bantuan bagi dirinya tanpa disertai bagaimana dia mau mengucapakn terima kaish atau membalas kebaikan yang pernah dia dapatkan. Dngan kata lain, di saat membutuhkan orang lain, ia ingat pada orang lain, tetapi di saat lain ia tidak ingat, bahkan acuh-acuh saja kepada orang lain itu, mungkin membutuhkan bantuannya.

Wednesday, March 12, 2008

Berani

Mungkin satu kata ini yang muncul ketika saya harus mulai lagi, mulai meramaikan blog yang satu ini, mulai menulis lagi/blogging. Kenapa dipakai kata berani? Karena banyak sebab. Tezar bukan ahli menulis, lihat saja tulisan-tulisannya, nggak bermutu dan tidak berarti. Dan yang jelas, mungkin yang baca sangatlah minim.

Tapi aku yakin, dengan mulai berani lagi menulis, meski hasilnya tidak bagus, akan membawa suatu manfaat bagiku. Paling nggak rasa pede semakin timbul, juga membuang waktu luang. Yakin aja deh, meski tulisannya jelek dan itu harus membuat aku berani malu, tapi paling tidak, aku akan semakin maju.

Monday, March 10, 2008

Quote of The Day



Sebenarnya bingung, mau posting apa di blog hari ini. Secara tidak sengaja, menemukan quote di atas dari situsnya PPK. Memang, quote di atas tampak terlalu menakjubkan. Tetapi kenapa tidak? Kesempatan yang ada, sekecil apa pun bisa dibuat menjadi sebuah prestasi yang besar, menakjubkan, dalam kutipan tersebut, disebut sebagai great enterprises.

Mungkin banyak, contoh yang bisa diambil. Saya tidak bisa menyebut satu saja di sini. Tapi bagi saya, ini adalah salah stau pelajaran yang berarti. bahwa kita tidak perlu mengabaiakan sebuah peluang sekecil apa pun. Barangkali, hal sekecil apa pun bisa menjadi sebuah hasil yang luar biasa, kelak.

Wednesday, March 05, 2008

What a colorful life we had in Yogya!


Judul diatas, saya kutip dari tulisan di milis alumni Fakultas, yang menceritakan bagaimana berkesannya hidup beberapa member milis yang sempet kumpul bareng dulu pas kuliah dulu di Yogya.

Yogyakarta, kota kecil itu, memang sangat berkesan bagi para mahasiswa dari luar yang rela jauh-jauh datang dari luar kota, untuk mengais ilmu yang kelak akan dipergunakan dalam mengarungi kisah hidup mereka, salah satunya adalah aku.

Nuansa Yogya mungkin tak bahal hilang dari ingatan para sarjana yang pernah menjejakinya selama kuliah.

Aku merindukannya sekarang. Merindukan Yogyakarta.

What a colorful life we had in Yogya!

Monday, March 03, 2008

Belajar dari Orang Miskin

Orang miskin. Penderitaan mereka sungguhlah menyesakan dada. Hari Sabtu kemarin, media diramaikan dengan meninggalnya seorang ibu dan anaknya di Makassar, Sulawesi Selatan karena selama tiga hari tidak makan sesuap nasi pun. Tak perlu menuding siapa-siapa. Fakta sudah ada di depan kita, bahwa orang miskin sangat menderita di tengah kekayaan alam Indonesia.

Mungkin pemimpin kita perlu instropeksi, ah tidak, yang perlu instropeksi tidak hanya para pemimpin kita, tapi seluruh bangsa Indonesia. Kenapa dengan kekayaan alamnya, bangsa kita tidak teruntungkan olehnya.

Tuhan memang memberikan pelajaran ini kepada kita, pelajaran dari orang miskin. Mungkin kita tidak akan paham, pelajaran apa yang bisa didapat dari orang miskin. Tapi sungguh, kita harus belajar dari orang miskin

Saturday, March 01, 2008

Microsoft, Jangan beli Yahoo!

Luar biasa, US$ 44,6 miliar, yang ditawarkan Microsoft untuk mencaplok Yahoo! Angka yang snagat fantastis bukan? apalagi kalau dikonversikan ke Rupiah. Tapi buat apa, Gates? Cuma untuk mengalahkan Google?

Secara pribadi, saya tidak setuju dengan usaha Microsoft. Mau apa? Yahoo! yang sudah ada sekarang ini, sudah snagat luar biasa. Kalau dicaplok, yang jelas Yahoo! bakal berubah drastis. Mungkin banyak yang akan berpindah dari layanan free menjadi layanan berbayar. Dan bagi para pengguna Yahoo! akan semakin banyak yang berpindah ke layanan free lainnya, atau malah ke Google, khususnya bagi pembenci Microsoft.

Please, Microsoft! Don't buy Yahoo!