Hari ini adalah hari ulang tahunku.....Entah mengapa rasanya tidak terlalu berkesan bagiku. Justru aku meminta kepada Tuhan, agar tanggal 30 Juli kemarin diperpanjang masanya, agar aku tidak lekas menginjak usia 26 tahun ini.
Tapi Tuhan memang menentukan lain, hari ini harus berlalu. Dan hari ini harus menjadi hari yang lain, 24 jam/1440 menit/86400 detik. Setelah itu, masuk 1 Agustus, atau usiaku 26 tahun + 1 hari.
Tapi aku harus memahami makna hari sebagai bagian dari hidupku. Berapa banyak hari yang tersia-siakan. Banyak kali yah? hehehe
Yang penting, sekarang bagi aku, jalani hidupmu sebaik mungkin. Mungkin di masa yang akan datang, masih banyak kesalahan-kesalahan yang akan aku lakukan. Tapi tetap buat yang terbaik, OK Tezar?
Carilah anugrah TUHAN sebanyak-banyaknya dan jangan lupakan satu kata ini: IMPIAN
Monday, July 31, 2006
Wednesday, July 26, 2006
B1
Itu kamarku tinggal selama kuliah. Alamat persisnya Deru 28 Depok, Sleman, Yogyakarta. Beberapa saat yang baru, saya bisa masuk kembali ke kamar ini setelah sekian lama pintu lokalnya terkunci. Ternyata kini, sudah mengerikan. Selain kotor, banyak debu, juga sarang laba-laba banyak sekali di kamar ini.
Menyedihkan sekali. Jauh berbeda dengan yang dulu. Kamar ini yang mengantarkanku meraih gelar STP. Kenangan? Banyak sekali! Yang jelas tak terbayangkan, kalau perubahan yang ada besar sekali ketika kamar itu ditempati dengan sekarang dalam keadaan kosong melompong.
Memang, perubahan itu selalu berjalan. Sayang, perubahan yang memburuk yang terjadi di kamar itu.
Menyedihkan sekali. Jauh berbeda dengan yang dulu. Kamar ini yang mengantarkanku meraih gelar STP. Kenangan? Banyak sekali! Yang jelas tak terbayangkan, kalau perubahan yang ada besar sekali ketika kamar itu ditempati dengan sekarang dalam keadaan kosong melompong.
Memang, perubahan itu selalu berjalan. Sayang, perubahan yang memburuk yang terjadi di kamar itu.
Tuesday, July 25, 2006
Aku Anak Singkong.....
Kau bilang cinta padaku
Kalau ku bilang pikir dulu
Selera kita
Terlalu jauh berbeda
Parfum mu dari Paris
Sepatu mu dari Italy
Kau bilang demi gengsi
Semua serba luar negeri
Manakah mungkin mengikuti caramu
Yang penuh hura-hura
Aku suka jaipong kau suka disko
Oh oh oh oh
Aku suka singkong kau suka keju
Oh oh oh oh
Aku dambakan seorang gadis yang sederhana
Aku ini hanya anak singkong
Aku hanya anak singkong
Kenapa sih tadi jadi inget ma lagu ini?
Cuma karena tadi makan kacang bakar bareng2?
Nggak sih....
Tapi aku memang menyukai kesedehanaan.....
Ah.....
Aku ini hanya anak singkong
Kalau ku bilang pikir dulu
Selera kita
Terlalu jauh berbeda
Parfum mu dari Paris
Sepatu mu dari Italy
Kau bilang demi gengsi
Semua serba luar negeri
Manakah mungkin mengikuti caramu
Yang penuh hura-hura
Aku suka jaipong kau suka disko
Oh oh oh oh
Aku suka singkong kau suka keju
Oh oh oh oh
Aku dambakan seorang gadis yang sederhana
Aku ini hanya anak singkong
Aku hanya anak singkong
Kenapa sih tadi jadi inget ma lagu ini?
Cuma karena tadi makan kacang bakar bareng2?
Nggak sih....
Tapi aku memang menyukai kesedehanaan.....
Ah.....
Aku ini hanya anak singkong
Tuesday, July 18, 2006
Lab Ansis
Entah, sudah berapa lama, aku akrab dengan laboratorium yang satu ini. Semenjak tahun 1999, dari tempatnya di bangunan yang lama, komputer2nya masih kuno-kuno, kemudian pindah ke bagian sampingnya, komputernya agak baru, sumbangan dari anak-anak D3.
Kini, setelah bantuan dari OECF, lab ini mendapatkan tempat yang megah. Dengan lokasi di lantai 5, tapi bisa dijangkau dengan bantuan lift, juga komputernya yang baru dan fasilitas ACnya yang sejuk.
Tapi satu yang tak pernah hilang semenjak awal menginjak lab ansis. Mas Marji. Sosoknya yang sederhana, rendah diri, tak ingin dipuja, menjadi pelajaran bagiku. Beliau adalah tempat curhatku kalau ada masalah juga sering membantu, sampai hal-hal remeh pun aku sering terbanmtukan oleh beliau.
Kini, setelah bantuan dari OECF, lab ini mendapatkan tempat yang megah. Dengan lokasi di lantai 5, tapi bisa dijangkau dengan bantuan lift, juga komputernya yang baru dan fasilitas ACnya yang sejuk.
Tapi satu yang tak pernah hilang semenjak awal menginjak lab ansis. Mas Marji. Sosoknya yang sederhana, rendah diri, tak ingin dipuja, menjadi pelajaran bagiku. Beliau adalah tempat curhatku kalau ada masalah juga sering membantu, sampai hal-hal remeh pun aku sering terbanmtukan oleh beliau.
Subscribe to:
Posts (Atom)